Minggu, 08 November 2009

Simphoni Esok Hari





Hiruk pikuk aktivitas esok hari…

Saat jiwa di puncak tertinggi…

Kala semangat membuncah di hati…

Saat itulah petani menyeka keringat pertama…

Diiringi senyum diwajah sang surya…

Yang mulai bergerak meninggi…

Kita sedekahkan jiwa pada semangat tiada padam…

Kita tundukkan hati pada sang maha tinggi…

Berdirilah atas apa yang terjadi…

Hindari hantaman ulu hati…

Ciumlah wangi surgawi…

Renungkan semua…

Segarkan pagi…

Sejukkan wajah yang muram durja…

Hentikan aktivitasmu sekedar…

Satukan wajahmu dengan bumi…

Jejakkan kakimu mantapkan hatimu…

Ayunkan tanganmu…

Peluk erat dadamu…

Tumpahkan keluh kesahmu…

Tulis semua mimpi-mimpimu…

Haturkan semua dalam Dhuhamu…

Sabtu, 31 Oktober 2009

Ah...........


sungguh pagi yang cerah.....
kenapa buka mata aja susah.....
mandi air hangat bikin badan tambah gerah.....
Kuseret selangkah demi selangkah.....
kutapak kaki walau sedikit goyah.....
kuatur napas yang terengah-engah.....
kutata niat dengan susah payah.....
eh.... disana ada seseorang tersenyum renyah.....
bikin hati jadi sumringah.....
emang paling males berangkat kuliah....

Minggu, 25 Oktober 2009

mengandung ayahab


Bahaya Merokok


Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko tim bulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi ,serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.

Pasien-pasien perokok juga berisiko tinggi mengalami komplikasi atau sukarnya penyembuhan luka setelah pembedahan termasuk bedah plastik dan rekonstruksi, operasi plastik pembentukan payudara dan operai yang menyangkut anggota tubuh, bagian bawah Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi. Sudah tidak asing lagi di telinga kita bahwa anak-anak remaja jaman sekarang sebagian besar menyukai kebiasaan merokok. Maka dari itu untuk menanggulanginya kita semua berusaha untuk menjauhinya. Karena dampak negatif dari pada merokok sangat berbahaya bagi kita para remaja dan juga para pengguna rokok lainnya.
Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, bronkhitis , tekanan darah tinggi, hipotensi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga dengan perokok pasif.

Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek. Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah). Sebetulnya apa saja yang terkandung dalam asap sebatang rokok yang dihisap ? Tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak,asetilen,methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok. Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen). Sebetulnya apa sih zat-zat tersebut dan bagaimana mereka membahayakan tubuh ?

Kesimpulan

· Dari apa yang telah kita bahas, maka kita dapat menyimpulkan bahwa bahaya merokok sangat berbahaya bagi pengguna rokok maupun non pengguna rokok sepertiBagi perokok pasif yang menderita penyakit pernafasan atau penyakit jantung, serta orang tua, mereka bahkan lebih rentan dengan asap rokok yang kita hembusin.

· Anak-anak berusia kurang dari 1 taon juga bakal lebih sering masuk Rumah Sakit karena ganguan penyakit pernafasan.

· Selain itu, anak-anak yang jadi perokok pasif juga beresiko menderita infeksi telinga, pneumonia, dan bronkitis.

· Terakhir, seorang ibu yang merokok – selama dan setelah kehamilan – berisiko 3x lebih besar menyebabkan sang bayi meninggal akibat sindrom kematian mendadak.

Foto Waktu Latihan Nembak


monggo...

Selasa, 15 September 2009

Mahasiswa Dan Tanggung Jawab Intelektual Muda

Pernah mendengar ungkapan bahwa “mahasiswa sebagai “agent of change”? Selintas ungkapan ini mengingatkan kita pada kilasan sejarah heroisme mahasiswa yang menentang tirani dimasa pra kemerdekaaan.

Masih ingat dengan Sarekat Priyayi, Boedi Otomo, Sarekat Islam, Indische Party, Perhimpunan Indonesia, dsb. Organisasi-organisasi ini pada masa pra kemerdekaan merupakan pilar pergerakan yang berjasa merintis kemerdekaan.

Dan Tirtoadhisuryo, Soetomo, Muhammad Misbach, Douwes Dekker, dsb adalah tokoh intelektual penggeraknya. Mereka adalah aktor sejarah yang berani dengan tegas mengambil peran sebagai subyek yang menggerakkan sejarah sekaligus agen dari perubahan itu sendiri.

Ada satu titik singgung yang menjadi latar realitas yang membentuk kesadaran dari para aktor sejarah ini, mereka dibentuk oleh keadaan sosialnya yaitu penjajahan dan penindasan kolonialisme.

Dengan kata lain pengetahuan yang mereka dapatkan sebagai bagian dari dialektika intelektual mampu dipraktekkan pada ranah sosial yang sesungguhnya. Sehingga pengetahuan yang dihasilkan merupakan sebuah kerja praktek sosial. Pengetahuan yang lahir dari sebuah teori kemudian harus berperan sebagai pendukung praktek. Prakteklah yang kemudian menciptakan pengetahuan sekaligus menguji apakah pengetahuan yang kita miliki benar dan ilmiah.

Kancah pergerakan pra kemerdekaan sesungguhnya ruang praktek bagi tokoh pergerakan pada zamannya. Mereka tidak pernah melihat teori terpisah dengan prakteknya. Mereka adalah intelektual kampus yang berani keluar dari sekat pengetahuan teoritis dan mengabdi kepada masyarakatnya (baca: praktek). Ungkapan mahasiswa sebagai agent of change bukanlah sebuah retorika biasa, yang hanya digunakan sebagai pemanis kata di forum-forum ospek. Kemudian menguap seiring berjalannya waktu.

Ungkapan ini mengandung sebuah tuntutan tanggung jawab kepada “kaum muda kampus”. Bahwa seorang mahasiswa memiliki tanggung jawab yang jauh lebih besar, jauh menembus tembok-tembok tebal kampus dan melompati himpitan ruang-ruang kelas.

Teori, sekali lagi bukan hanya sekedar bacaan yang kita diskusikan diruang kelas akan tetapi sebuah bentuk penghayatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang mengkristal menjadi semangat perlawanan terhadap semua bentuk ketidakadilan dan pembelaan kepada setiap kelompok yang tergolong rentan dan rawan agar terhindar menjadi korban penindasan dan penganiayaan.

Mengapa tanggung jawab kesejarahan ini (masih) menjadi hak mahasiswa? Jawabannya, karena mahasiswa adalah insan kampus dengan tanggung jawab intelektualisme yang masih tergolong murni di antara kelompok intelektual lainnya. Meskipun secara kuantitas berjumlah kecil akan tetapi memiliki sumber daya yang besar sebagai modal dalam melakukan koreksi dan perubahan terhadap segala bentuk gejala dan perilaku yang menindas.

Dalam persfektif Gramcyan karakter intelektual setidaknya dibedakan menjadi dua tipologi dan orientasi yakni intelektual tradisional dan intelektual organik, yang masing-masing memiliki karakter dan orientasi yang berseberangan.

Intelektual tradisional memiliki karakter menjilat dengan orientasi diseputar kekuasaan dan cenderung menjadi alat legitimasi kekuasaan, sebalikya intelektual organik merupakan karakter intelektual yang memiliki visi kerakyatan, yang bergerak dan bertindak dengan suara dan kepentingan rakyat banyak.

Tidak berlebihan sekiranya apabila kita katakan bahwa mahasiswa merupakan karakter yang mewakili tipologi yang kedua ini, mengingat peran kesejarahan yang selama ini dimainkan dalam setiap momentum perubahan sosial di Indonesia.

Tokoh-tokoh pada periode pra kemerdekaan sesungguhnya figur yang berhasil dalam menjalankan misi intelektualisme tersebut, dengan menempatkan teori yang mendukung praktek dalam kerja-kerja sosial mereka pada zamannya.

Tanggung jawab mahasiswa sebagai pemegang amanat intelektualisme kaum muda sekali lagi menempatkan mahasiswa tetap pada posisi strategis untuk menggawangi perubahan di negeri ini, tinggal bagaimana kelompok “minoritas” ini mampu menyabut amanah yang pernah diberikan kepada mereka.

Seperti yang pernah dikatakan oleh Tan Malaka, “ jangan pernah kalian sebut kami sebagai pahlawan, ketika apa yang telah kami lakukan tidak dapat kalian teruskan.” Mudah mengatakannya bukan…!

ShoutMix chat widget